Kalla Institute

SURGA BELOK KANAN

Film ini menceritakan tentang tiga narapidana yang kabur dari penjara karena mereka merasa bahwa dirinya tidak bersalah yakni ada Gagah, Abud dan Sakti (Trio GAS). Mereka melarikan diri dari penjara untuk menghindari kejaran polisi, tiga laki-laki ini bersembunyi di pesantren Al-Hikmah dengan menyamar menjadi perwakilan santri dari pesantren Al-Adil dan menjalani aktivitas agama disana dengan belajar mengenai nilai agama. 

Pemeran utamanya adalah Sakti diperankan oleh Abidzar Al-ghifari. Sosok pemuda tampan yang dikenal sebagai anak almarhum ustaz Jefri Al Buchori yang selalu menampilkan dirinya dengan apa adanya tanpa menjadi diri orang lain menjalani aktivitas agama disana dengan belajar mengenai nilai agama. Sakti dibuat terpesona oleh seorang santriwati yang cantik. Gadis ini bernama Alifah yang diperankan oleh Yasmin Napper dengan peran sebagai gadis cantik dan sholehah. 

Film ini memiliki banyak pesan yang terkandung didalamnya bahwa seseorang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Walaupun disini terdapat ikon yang diperankan jahat yakni seorang narapidana, orang yang dikenal sebagai sosok yang pernah mengalami sebuah kesalahan yang harus dihukum sesuai hukum yang berlaku justru, disini digambarkan bahwa kesempatan kedua berlaku untuk siapa saja bukan cuma kriminal, orang baik, orang alim, pemuka agama semuanya berhak mendapatkan kesempatan kedua. 

Kyai Hasan selaku pemilik pesantren Al-Hikmah menyampaikan pesan salah satu perintah Rasulullah SAW kepada umatnya. Sabda beliau:

خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

(Hadits Riwayat ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a.. Dishahihkan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahîhah). Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi.

Pesan yang dipetik dari film ini bahwa kita harus selalu berpikir positif, tidak bisa menilai orang hanya dari luarnya saja, karena Allah tidak pernah menghakimi seseorang hanya dari luar saja tetapi juga dari hatinya. Allah mengajarkan bahwa penilaian yang benar bukan hanya berdasarkan apa yang terlihat secara kasat mata, tetapi juga melibatkan hati dan niat yang tersembunyi. Dalam berbagai ajaran agama, nilai-nilai seperti kebaikan, kasih sayang, keadilan, dan kerendahan hati sering ditekankan sebagai kualitas yang lebih penting daripada penampilan fisik atau status sosial.

 

Penulis:

Nurul Pratiwi, S.Ak., Staf Accounting Kalla Institute

Share Berita:

Pengumuman:

Kalender Event:

Berita & Artikel: