Dalam era digital yang semakin berkembang, cara kita berkomunikasi pun telah mengalami transformasi besar. Pengiriman pesan atau chat telah menjadi salah satu cara utama berinteraksi secara online. Ternyata, cara seseorang mengirim pesan atau chat dapat memberikan wawasan mendalam tentang kepribadiannya.
Melalui berbagai penelitian, kita dapat mengidentifikasi beberapa tipe kepribadian yang muncul dalam pola komunikasi online ini.
- Ekstrovert vs. Introvert: Penelitian oleh Gosling, dkk (2002) menunjukkan bahwa seseorang yang ekstrovert cenderung menggunakan bahasa yang lebih ramah, lebih banyak emoji, dan kalimat yang lebih panjang dalam chat mereka. Sementara introvert mungkin lebih singkat dan kurang ekspresif.
- Neurotisisme: Sebagai informasi bahwa orang yang memiliki tingkat neurotisisme yang tinggi cenderung lebih rentan terhadap stres dan lebih sulit untuk mengatasi tekanan emosional. Individu yang cenderung neurotik mungkin akan sering menggunakan emotikon yang menggambarkan emosi, seperti “😢” atau “😭”. Mereka mungkin juga cenderung memperbesar masalah atau khawatir dalam percakapan.
- Teliti (Perfeksionis): Penelitian oleh Pennebaker dan King (1999) menunjukkan bahwa orang yang cenderung perfeksionis atau akurat dapat mengirim pesan dengan tata bahasa yang sangat baik, menghindari ejaan atau tata bahasa yang salah.
- Sabar vs. Impulsif: Individu yang sabar mungkin menunggu lebih lama sebelum merespons pesan, sementara yang impulsif mungkin merespons dengan cepat tanpa banyak berpikir.
- Empati: Orang yang memiliki tingkat empati yang tinggi mungkin akan lebih cenderung menggunakan pesan yang menggambarkan empati, seperti “Saya sangat memahami perasaanmu” atau “Aku ada di sini untukmu.”
- Dominan vs. Kooperatif: Penelitian oleh Toma dan Hancock (2010) menemukan bahwa individu yang dominan cenderung menggunakan bahasa yang lebih dominan dan mengarahkan percakapan, sementara individu yang lebih kooperatif mungkin lebih terbuka terhadap saran dan ide orang lain.
- Kreatifitas: Orang yang kreatif mungkin akan menggunakan bahasa yang lebih berwarna dan menggambarkan ide-ide unik dalam pesan mereka.
Namun perlu diingat ya, bahwa tipe kepribadian tidak selalu mudah diidentifikasi hanya berdasarkan pengiriman pesan atau chat. Beberapa orang mungkin mengubah cara mereka berkomunikasi tergantung pada konteks atau situasi tertentu.
Dalam penggunaan sehari-hari, mengenali tipe kepribadian dalam pengiriman pesan dapat membantu kita untuk lebih memahami dan berkomunikasi dengan orang lain dengan lebih efektif. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengambil kesimpulan yang terlalu cepat berdasarkan cara seseorang mengirim pesan, tetapi lebih baik menggunakan informasi ini sebagai alat untuk memahami orang lain secara lebih baik.
Referensi:
Gosling, S. D., Ko, S. J., Mannarelli, T., & Morris, M. E. (2002). A room with a cue: Personality judgments based on offices and bedrooms. Journal of Personality and Social Psychology, 82(3), 379-398.
Pennebaker, J. W., & King, L. A. (1999). Linguistic styles: Language use as an individual difference. Journal of Personality and Social Psychology, 77(6), 1296-1312.
Toma, C. L., & Hancock, J. T. (2010). Looks and lies: The role of physical attractiveness in online dating self-presentation and deception. Communication Research, 37(3), 335-351.
–
Penulis:
Yudha Renaldi Syuhalbani, S.Psi., Staf Biro Adm. Umum & Kepegawaian Kalla Institute