Kalla Institute

STOP BULLYING

Bullying adalah masalah serius yang terjadi di berbagai lingkungan, mulai dari sekolah hingga dunia online, mulai dari kalangan anak anak hingga orang dewasa, dan hal ini dapat memiliki dampak yang merusak pada korban bullying.

Semua anggota masyarakat, termasuk individu, keluarga, sekolah, dan masyarakat luas, memiliki peran dalam mengatasi masalah bullying. Dengan upaya bersama dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung anak-anak dan remaja untuk tumbuh dan berkembang tanpa ketakutan dari bullying.

Olweus (1999) mendefinisikan bullying sebagai masalah psikososial dengan menghina dan merendahkan orang lain secara berulang-ulang dengan dampak negatif terhadap pelaku dan korban bullying di mana pelaku mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan korban.

Bullying dapat berupa verbal dan non-verbal. Bullying verbal biasanya berupa cacian dan umpatan kebencian. Bullying non-verbal biasanya berupa kekerasan fisik. Bullying dilakukan dengan dasar kesenangan semata. 

Salah satu contoh bullying yang sering kita jumpai pada akun social media. Tidak banyak dari pengguna social media melakukan bullying secara online/verbal. Bullying dapat memiliki konsekuensi yang serius dan berkelanjutan baik bagi korban maupun pelaku sendiri. Korban bullying dapat mengalami stres fisik dan emosional, penurunan harga diri, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan psikologis dan fisik lainnya. Dalam kasus yang ekstrem, bullying bisa menyebabkan tindakan melukai diri sendiri atau bunuh diri.

 

Dampak pada Korban Bullying:

  1. Penurunan Harga Diri: Korban bullying sering mengalami penurunan harga diri dan rasa percaya diri. Mereka dapat merasa rendah dan tidak berharga.
  2. Masalah Kesehatan Emosional: Kecemasan, depresi, dan stres psikologis adalah reaksi umum terhadap bullying. Korban sering merasa tertekan dan tidak bahagia.
  3. Gangguan Tidur: Bullying dapat mengganggu tidur korban, menyebabkan mimpi buruk, dan masalah tidur lainnya.
  4. Kurangnya Konsentrasi: Korban yang terus-menerus terganggu oleh bullying dapat mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah atau pekerjaan.
  5. Permasalahan Akademik: Dampak psikologis dari bullying dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik dan kesulitan belajar.
  6. Risiko Kesehatan Fisik: Dalam beberapa kasus, korban bullying dapat mengalami gangguan kesehatan fisik akibat stres yang berkelanjutan.
  7. Resiko Kekerasan Terhadap Diri Sendiri: Korban bullying memiliki risiko lebih tinggi melakukan tindakan melukai diri sendiri atau bunuh diri.

 

Penulis:

Nurul Pratiwi, S.Ak., Staf Keuangan Kalla Institute

Share Berita:

Pengumuman:

Kalender Event:

Berita & Artikel: