Pit stop adalah tempat kendaraan balap berhenti di pit saat balapan untuk pengisian bahan bakar, penggantian ban baru, perbaikan, dan penyesuaian mekanis. Mengapa berhenti? Agar kendaraannya tetap prima dan siap melaju kencang hingga garis finish. Hidup juga perlu berhenti sejenak memeriksa kondisi diri dalam berbagai aspek. Melakukan perbaikan jika ada hal yang perlu diperbaiki. Tujuannya agar kembali prima dan siap melanjutkan perjalanan.
Jamil Azzaini menyebutkan ada 4 aspek pertumbuhan yang perlu diperiksa pada diri manusia khususnya para leader yaitu personal, professional, relational, spiritual (P2RS). Setiap aspek ada 3 komponen. Apa saja komponen dari tiap aspek tersebut? Mari kaji berdasarkan video youtube dari Jamil Azzaini yang berjudul Leader Perlu Pit Stop.
Aspek pertama yaitu personal growth atau pertumbuhan pribadi. Komponennya yaitu emosi, mindset, dan perilaku (EMP). Mari periksa emosi diri apakah stabil atau labil. Apakah masih gampang marah-marah, mudah tersinggung dan sulit menerima kritikan? Jika ya, segera perbaiki emosi diri. Berusahalah memiliki emosi yang stabil, tenang dalam menghadapi masalah, dapat menahan amarah dan tidak mudah tersinggung.
Mari periksa mindset diri apakah fix atau growth. Apakah fix mindset yang susah diajak berubah atau growth mindset yang ingin terus belajar hal baru, menerima tantangan, minta feedback dan belajar dari kesuksesan orang lain? Semoga ada di growth mindset. Juga periksa perilaku diri apakah baik atau tidak. Perilaku baik sehingga bisa menjadi teladan dan mendapatkan respek dari orang lain.
Aspek kedua yaitu professional growth. Untuk memastikan pertumbuhan pada aspek professional maka periksa 3 komponen yaitu inovasi, kinerja terbaik, dan pengembangan tim (IKP). Apakah ada inovasi yang dihasilkan di tengah dunia yang terus berubah? Apakah semua hanya rutinitas? Hati-hati jika terjebak rutinitas, itu ibarat robot berwujud manusia. Segera berpikir kreatif mencari inovasi yang bisa membawa perubahan.
Juga periksa apa kinerja terbaik yang dikontribusikan untuk tim dan organisasi. Hati-hati jika kinerjanya biasa saja. Segera lakukan perbaikan pada proses, alat dan metode kerja agar kinerja meningkat. Juga periksa apa yang telah dilakukan untuk mengembangkan tim. Sebagai pemimpin kinerja dicapai melalui kerja bersama tim. Maka penting untuk membina tim agar berkembang dan menjadi semakin kompeten.
Aspek ketiga yaitu relational growth. Seorang leader tidak lagi banyak bekerja pada hal teknis. Tapi pada pekerjaan non teknis termasuk relasi atau hubungan dengan tim dan orang lain. Untuk melihat pertumbuhan pada aspek relasi maka periksa 3 komponen yaitu komunikasi, dukungan, dan hubungan (KDH). Komunikasi terkait dengan kemampuan menjadi pendengar yang baik sehingga dapat memahami dari lubuk hati yang paling dalam apa pesan dari tim atau orang lain.
Dukungan yaitu dapat mempermudah urusan orang lain, pekerjaan pimpinan dan unit atau departemen lain sebagai customer internal. Hubungan terkait relasi dengan orang penting (king pin) yang relevan dengan pekerjaan. Apakah semakin lengkap, meningkat, dan semakin dekat. Jika ada urusan dapat diakses dengan mudah.
Aspek keempat yaitu spiritual growth. Seorang pemimpin tidak cukup hanya percaya diri tapi juga harus percaya Allah. Manusia butuh pegangan yang kuat yaitu Allah. Untuk melihat pertumbuhan pada aspek spiritual maka periksa 3 komponen yaitu makna, nilai-nilai, dan kedekatan (MNK). Apa makna pekerjaan dan hidup yang dilakoni selama ini? Apakah hanya rutinitas atau maknanya begitu dalam. Memberdayakan, membantu, mempermudah urusan orang lain, berkontribusi untuk organisasi, ummat dan negara.
Apa nilai-nilai spiritual yang tertancap kuat dalam kepemimpinan dan kehidupan Anda? Ketulusan, kejujuran, pengabdian, pelayanan, atau nilai-nilai lain yang relevan. Jangan sampai kering secara spiritual karena berjalan tanpa nilai-nilai. Kedekatan terkait dengan bagaimana kita memperbaiki hubungan dengan Sang Maha Pencipta. Jika hubungan dengan Allah baik maka hidup akan tenang, kalem, produktif dan menghasilkan hal-hal yang besar dan strategis.
Itulah 4 aspek yang perlu direnungi dalam pitstop kehidupan. Aspek personal (EMP: emosi, mindset, perilaku), professional (IKP: inovasi, kinerja, pengembangan tim), relational (KDH: komunikasi, dukungan, hubungan) dan spiritual (MNK: makna, nilai-nilai, kedekatan). Semoga melalui muhasabah 4 aspek di atas kita dapat terus tumbuh menjadi lebih baik pada tahun yang akan datang.
“Hisablah dirimu sebelum amalmu dihisab dan persiapkanlah dirimu untuk menghadapi hari dimana semua makhluk dihadapkan kepada Allah, sungguh hisab terasa ringan di hari kiamat bagi orang-orang yang gemar mengoreksi dirinya di dunia.” (Sayyidina Umar bin Khattab RA).
–
Penulis
Syamril, S.T., M.Pd., Rektor Kalla Institute