Bicara tentang peradaban manusia tentu perpustakaan menjadi bagian integral yang memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban manusia, walaupun dulunya sebutannya bukan perpustakaan. Kenapa perpustakaan memiliki peran? karena perpustakaan dijadikan sebagai tempat penyimpanan dokumentasi dan catatan-catatan, maka yang membuat manusia mampu bertahan dan terus melakukan revolusi peradaban, selain karena secara genetik memang manusia mampu beradaptasi dengan iklim dan hukum alam yang berlaku di bumi (yang kuat maka dia yang bertahan) berkat niscaya yang diperoleh manusia yaitu akal dan juga sangat terbantukan oleh catatan-catatan yang diperoleh dari hasil peninggalan manusia yang terdahulu.
Definisi secara fundamental, Perpustakaan berasal dari kata “Pustaka” yang berarti kitab atau buku dan di tambah “Per” di awal kata dan “an” di akhir kata yang kemudian ini merubah definisi nya menjadi kumpulan buku-buku. Dalam berbagai bahasa misalnya, Library (Bahasa Inggris), Bibliotheek (Bahasa Belanda), Bibliothek (Bahasa Jerman), Bibliotheque (Bahasa Prancis), Biblioteca (Bahasa Italia). Semua istilah ini mengarah ke satu arti yaitu buku. Sedangkan kalau ditinjau dari bahasa sansekerta “pustaka”, “liber” bahasa latin, dan “biblion” dari bahasa yunani yang juga semuanya berarti kata dasar yang digunakan untuk menyebut perpustakaan adalah mengacu pada kata buku.
Munculnya perpustakaan tak lepas dari tradisi menulis, menulis menjadi salah satu pengalihan kecenderungan komunikasi verbal yang dilakukan oleh manusia kemudian karena adanya tradisi menulis maka dari sini mulai muncul model komunikasi non verbal yakni komunikasi melalui tulisan. adanya tradisi menulis ini yang kemudian menjadi salah satu faktor terciptanya perpustakaan.
Tidak ada yang tahu pasti bagaimana model perpustakaan pertama yang diciptakan manusia dalam peradabannya, tetapi para ahli menemukan bahwa perpustakaan tertua ditemukan di Ninawa, Irak yakni Perpustakaan Ashurbanipal (Library Of Ashurbanipal) yang didirikan pada abad ke-7 Sebelum masehi oleh Raja Ashurbanipal. Motif Raja Ashurbanipal membuat perpustakaan saat itu, selain dia merupakan raja yang hebat dan melek huruf juga sangat gemar mengoleksi berbagai teks dan tablet. Perpustakaan ini memiliki koleksi 30.000 tulisan yang terbuat dari lempengan tanah liat atau tablet yang ditulisi dengan bahasa Akkadia, Sumeria, Babilonia. Teks-Teks ini mencakup berbagai topik, Ilmu pengetahuan, sejarah, Agama, hingga karya Sastra terkenal “Epos Gilgamesh” yang ditulis 2100 SM. Epos Gilgamesh merupakan karya sastra epik yang berasal dari sumeria kuno yang diyakini sebagai karya sastra tertua di dunia.
_
Penulis:
Efan Saputra, S.IP.,M.IP., Staf Perpustakaan Kalla Institute