Kalla Institute

LANGKAH MENGANALISIS INFORMASI

Dewasa kini informasi terasa sangat tak terbendung lagi, tidak seperti di tahun-tahun yang sudah terlampau jauh yang boleh dikatakan kelam informasi. kenapa kelam? karena sebelum tahun 1969 para akademisi, insinyur, guru, seniman, dan banyak orang lainya yang masih sangat kesulitan menemukan referensi untuk keperluan penulisan, penelitian, menambah wawasan pengetahuan. demi tercapainya keingintahuan dan penyelesaian masalah-masalah, para cendikia hanya dapat membaca buku teks yang untuk beberapa orang sangat sulit mendapatkannya. Tahun 1969 adalah tahun dimana awal mula kemunculan internet, dan mulai masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 1990-an saya tidak akan membicarakan sejarah internet ataupun awal mula kemunculan internet di Indonesia, jika kiranya kamu yang baca ini ingin tau kapan internet mulai ada, silahkan cari artikel atau jurnal yang dengan mudah kalian akses karena ini bukan tahun 1969, hehe.

Jika sekarang informasi sangat mudah kita dapatkan hanya dengan mengetikan kata kata kunci pada browser yang ada pada smartphone atau komputer, atau lebih akademisnya lagi di database jurnal-jurnal hasil penelitian dari para akademisi. Maka tentu saja pengetahuan sangat mudah diperoleh. Tentu tujuan dari membaca yakni untuk mencari inspirasi dan informasi. Yang menjadi masalah kemudian adalah apakah semua orang paham bagaimana menganalisis informasi dalam sebuah bahan bacaan? sehingga relevansi antara bahan bacaan yang diperoleh dan orientasi mengevaluasi informasi yang terdapat dalam bahan bacaan diperoleh oleh pembaca. nah! untuk memahami informasi dengan cepat dan akurat dalam sebuah bahan bacaan setidaknya ada tiga metode yang bisa diterapkan:

  • Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)

Survey : Kegiatan ini meliputi pemindaian secara cepat terhadap bacaan yakni dengan mencatat atau membaca judul, sub judul, Daftar isi, kata yang berhuruf tebal, grafik, foto, bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum terhadap informasi yang terdapat pada bahan bacaan.

Question : Ubah judul dan sub judul menjadi pertanyaan, agar dapat fokus sehingga orientasi membaca menjadi jelas yaitu menjawab pertanyaan yang diajukan di awal. metode mengajukan pertanyaan pada bahan bacaan bisa menggunakan metode 5 W +1 H (WHo, What, Where, When, Why, How).

Read : Konsentrasilah membaca untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun.

Recite : Jika mendapat jawaban maka buatlah catatan menggunakan kalimat sendiri untuk menjadi bahan belajar atau bahan untuk dibaca ulang.

Review : Baca kembali dengan teliti catatan yang dibuat agar lebih memahami informasi apa yang diperoleh dari sebuah bahan bacaan.

  • Metode SQ4R (Survey, Question, Read, Recite, Review, Reflect)

Survey : Memindai bacaan dengan cepat dengan mencatatkan judul, subjudul, kata yang yang diberi tanda bold, grafik, foto, guna mendapat gambaran dari bahan bacaan.

Question : Ubah judul dan sub judul menjadi pertanyaan, agar dapat fokus sehingga orientasi membaca menjadi jelas yaitu menjawab pertanyaan yang diajuka. metode mengajukan pertanyaan pada bahan bacaan bisa menggunakan metode 5 W +1 H (WHo, What, Where, When, Why, How).

Read : Konsentrasilah membaca untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun.

Recite : Jika mendapat jawaban maka buatlah catatan menggunakan kalimat sendiri untuk menjadi bahan belajar atau bahan untuk dibaca ulang.

Review : Baca kembali dengan teliti catatan yang dibuat agar lebih memahami apa yang diperoleh dari sebuah informasi atau bahan bacaan.

Reflect : Memikirkan kembali informasi yang diperoleh dari bahan bacaan kemudian melakukan evaluasi dengan kritis, hubungkan informasi yang diperoleh dari bahan bacaan dengan informasi lainya yang memiliki kesamaan  konteks.

  • Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

Preview : Memahami awalan dan kesimpulan, hal ini meliputi pembacaan judul, kalimat pertama, dan konklusi agar mendapatkan gambaran dari keseluruhan bagian-bagian bahan bacaan.

Question : Setelah melakukan preview, kemudian buat pertanyaan menggunakan metode 5 W +1 H (WHo, What, Where, When, Why, How).

Read : Membaca untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat.

Reflect : Evaluasi dan hubungkan apa yang telah dibaca dengan jawaban dari pertanyaan yang dibuat agar kemudian mendapat 3 poin penting dari bahan bacaan; a) Apa yang sudah diketahui dari bacaan. b) Apakah dari bagian-bagian bacaan memiliki koneksi atau hubungan yang relevan dengan tema atau konteks tulisan. c) kemudian pikirkan bagaimana cara informasi yang diperoleh diaplikasikan di dunia nyata.

Recite: Jika sudah mendapat jawaban dari pertanyaan buatlah catatan menggunakan kalimat sendiri.

Review : Mereview kembali catatan yang berisikan jawaban atas pertanyaan yang dibuat untuk mengevaluasi apakah jawaban yang dituliskan sesuai dengan isi dari bahan bacaan.

Metode PQ4R adalah teknik yang temukan oleh Francis Robinson pada tahun 1941 sedangkan metode SQ3R dan SQ4R adalah teknik yang ditemukan oleh Thomas dan Robinson pada tahun 1941 ketiga metode ini digunakan untuk pembelajar agar dapat mengingat bacaannya dengan baik dan membaca bahan bacaan dengan cepat, harapannya dapat mengelaborasi dan memberi pemaknaan lebih mendalam terhadap informasi. Teknik ini tidak hanya bisa diterapkan pada saat membaca bahan bacaan buku referensi, tetapi bisa juga diterapkan pada bahan bacaan lainnya juga seperti jurnal ilmiah, buku cerita, novel, dan lain sebagainya.

 

_

Penulis:

Efan Saputra, S.I.P., Staf Perpustakaan Kalla Institute

Share Berita:

Pengumuman:

Kalender Event:

Berita & Artikel: