LITERASI KEUANGAN & FINANSIAL TEKNOLOGI BAGI INDONESIA

Literasi keuangan, atau financial literacy dalam bahasa Inggris, merujuk pada kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola keuangan pribadi mereka dengan baik. Literasi keuangan meliputi pemahaman tentang dasar-dasar keuangan, seperti bagaimana mengelola uang, menghemat, berinvestasi, dan menggunakan produk keuangan, serta kemampuan untuk membuat keputusan keuangan yang bijak.

Meningkatkan literasi keuangan sangat penting untuk memastikan kesejahteraan keuangan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Orang yang memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi cenderung lebih mampu mengelola keuangan mereka, membuat keputusan investasi yang lebih baik, menghindari utang yang tidak perlu, dan memperoleh keuntungan dari produk keuangan yang berbeda.

Program literasi keuangan telah dikembangkan oleh banyak organisasi, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan lembaga pendidikan, untuk membantu meningkatkan pemahaman tentang keuangan pribadi dan meningkatkan kemampuan individu dalam mengambil keputusan keuangan yang cerdas.

Berdasarkan data dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), pada tahun 2020 terdapat lebih dari 3500 perusahaan fintech di Indonesia, dengan nilai transaksi sebesar lebih dari 360 triliun rupiah. Salah satu dampak positif dari fintech bagi Indonesia adalah meningkatkan inklusi keuangan. Fintech dapat membantu menyediakan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau oleh lembaga keuangan tradisional, seperti masyarakat pedesaan dan pengusaha kecil. Dengan adanya fintech, mereka dapat menggunakan layanan keuangan yang lebih murah, mudah, dan aman.

Fintech juga dapat membantu meningkatkan efisiensi dan transparansi di sektor keuangan. Dengan menggunakan teknologi seperti blockchain dan big data, fintech dapat mempercepat proses transaksi dan memperkuat sistem pengawasan keuangan. Hal ini dapat membantu mencegah kecurangan dan penyalahgunaan dana.

Namun, seperti halnya dengan industri apapun, fintech juga memiliki tantangan dan risiko yang perlu diatasi, seperti perlindungan data pribadi dan keamanan siber. Pemerintah dan regulator perlu memastikan bahwa fintech di Indonesia beroperasi dengan aturan yang jelas dan memenuhi standar keamanan dan privasi data.

Peningkatan literasi keuangan digital adalah kunci untuk memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dalam pengelolaan keuangan pribadi, investasi, dan transaksi online. Hal ini juga membantu melindungi individu dari potensi risiko keuangan yang terkait dengan penggunaan teknologi digital.

 

_

Penulis:

Muhammad Taufan Gunawan, S.ST., M.M., Dosen Kewirausahaan Kalla Institute