Kalla Institute

UNWANTED LEADER

Peristiwa jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad menjadi perhatian dunia. Setelah berkuasa selama 24 tahun akhirnya Bashar al-Assad tumbang pada 8 Desember 2024. Rakyat Suriah bergembira merayakan kejatuhan Assad. Ini menunjukkan bahwa Assad tidak disukai bahkan dibenci oleh rakyatnya. Itulah unwanted leader, pemimpin yang tidak diinginkan.

Dalam buku Leaders Journey yang ditulis oleh Noorma Edi Yusuf dan Anies Rachmawati (2021) disebutkan ada 4 ciri unwanted leader yang disebut sebagai incompetent leader. Agar mudah diingat semua diakhiri dengan huruf -er yaitu angker, keblinger, keder, dan kuper. Mari kita bahas satu persatu dan dikaitkan dengan ciri kepemimpinan Bashar Assad.

Ciri pertama yaitu angker yang artinya menyeramkan dan menakutkan. Dari berita yang beredar, Bashar al-Assad adalah pemimpin yang sangat kejam, diktator dan otoriter. Siapa yang menentangnya akan ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Diperlakukan secara tidak manusiawi, disiksa hingga meninggal dunia. Menghadapi protes rakyat, dia hadapi dengan senjata. Terjadilah konflik dan perang saudara. Tercatat sekitar 500 ribu rakyat yang jadi korban meninggal dunia.

Leader di tempat kerja yang angker menurut Noorma (2021) cirinya yaitu bawahannya takut untuk bertemu. Suaranya tidak menyejukkan, ucapannya tidak menginspirasi bahkan membangkitkan rasa takut bagi timnya. Tidak bisa menjadi role model, gampang marah dan mengeluarkan kata-kata kasar. Tidak mampu membimbing timnya. Lebih banyak menekan dan menuntut hasil akhir.

Ciri kedua yaitu keblinger yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya sesat dan keliru. Pemimpin yang keblinger sudah keliru sejak awal. Tujuannya menjadi pemimpin untuk kepentingan pribadi, keluarga dan kelompok, bukan untuk rakyat banyak. Untuk mencapainya dia menghalalkan segala cara. Jika ada yang menghalanginya akan dihadapi dengan penangkapan, penyiksaan, hingga pembunuhan.

Leader di tempat kerja yang keblinger menurut Noorma (2021) memiliki ciri yaitu dia banyak membangun pencitraan. Lebih fokus untuk dapat dilihat oleh orang banyak dan menjadi terkenal karena posisinya. Narsis di sosial media. Ingin selalu dipuji. Tidak visioner, kurang kreatif, tidak inovatif, tidak solutif. Juga tidak mampu belajar dari pengalaman untuk diterapkan di situasi baru.

Ciri ketiga yaitu kuper atau kurang pergaulan. Tidak bisa bersosialisasi. Tidak mau berdialog untuk mengenali dan memahami perbedaan pendapat dan keberagaman rakyatnya. Perbedaan dilihat sebagai musuh sehingga harus dibasmi dan dihabisi. Hanya pikiran dan alirannya saja yang dianggap benar.

Leader di tempat kerja yang kuper menurut Noorma (2021) memiliki ciri yaitu kurang mengenal dan membangun kedekatan dengan anggota timnya. Kurang mampu mengembangkan tim dan menciptakan leader baru. Tidak mampu beradaptasi dengan perubahan. Tidak memiliki dorongan untuk berkembang secara berkelanjutan. Tidak berusaha untuk belajar dari partner, tim, dan lingkungan kerjanya.

Ciri keempat yaitu keder yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya takut, gentar dan gemetar. Takut menghadapi orang banyak. Takut memasuki wilayah baru. Takut menghadapi masalah baru yang belum dikuasai. Meskipun terlihat sangat berkuasa tapi miliki sifat pengecut. Berani berbuat tapi tidak berani bertanggung jawab. Jika tidak bisa dihadapi, memilih untuk lari.

Itulah empat ciri unwanted leader (pemimpin yang tidak diinginkan) yaitu angker, keblinger, kuper dan keder. Semoga kita terhindar dari keempat ciri di atas. Semoga kita dapat menjadi pemimpin yang dirindukan karena peduli, penyayang, sadar diri, rendah hati, bergaul dan bersosialisasi serta berani menegakkan kebenaran dan keadilan.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.” (Hadits riwayat Imam Muslim).

Penulis:

Syamril, S.T.,M.Pd., Rektor Kalla Institute

Share Berita:

Pengumuman:

Kalender Event:

Berita & Artikel: