Januari menjadi awal yang baik untuk kembali mengudarakan tulisan-tulisan yang sebelumnya seringkali hanya berakhir jadi catatan pribadi. 1 Januari 2023, aku tidak lagi peduli tulisanku tentang siapa dan untuk apa, biarkan mereka menjadi sebatas kata-kata yang tidak punya ukuran penilaian indah selain dari pemiliknya dan untuk penikmatnya. Katanya satu kalimat utuh adalah hadiah sederhana yang amat bermakna bagi siapa saja yang membutuhkannya, maka ambilah satu-dua bahkan lima sesuai yang kamu senangi.
Memasuki tahun open kekuasaan. Meninggalkan prestise di kota sebelah, demi ketenangan hidup. Tetapi kenyataannya tidak bisa terlalu tenang juga. Gowa keras, jauh berbeda dengan kasur nya. Di sini hampir segala hal bisa dikaitkan dengan politik. Hari ini kamu satu meja dengan seseorang di warung kopi, sampai satu bulan ke depan kamu tak akan disapa beberapa orang yang lain. Kemarin kamu berfoto dengan seseorang, hingga satu pekan akan dibahas di grup WA yang tidak ada kamu.
Itu mungkin karena sejak dini, anak-anak dididik untuk saling mengalahkan dan mengawasi. Masih belia sudah bertarung jadi ketua ini, ketua itu. Ikut segala macam musda, musdalub, hingga musdalifah. Konsolidasi kiri kanan meski uang jajan masih dari mama. Kalau anak Jaksel bahas mozarella, orang Gowa bahas mandat.
Namun rupanya itu tak cukup sampai di situ. Anda harus memilih di utara atau selatan. Kalau Anda bertahan di tengah, bersiaplah dengan lambe turah. Di sini, saya juga merasa tidak banyak yang menyukai kritikan. Makanya ruang-ruang hanya berisi pujian. Orang-orang suka dipuji walau ia tahu itu semu. Orang-orang kemerahan saat dikritik meski ia tahu itu solusi. Makanya banyak yang sebenarnya punya saran, lebih memilih diam.
Di sini tim sukses para politikus tak hanya bekerja menjelang pemilu, namun juga setelah pemilu, dengan tugas-tugas mirip agen CIA. Di sini ada banyak yang memanggil dinda, namun akan menghilang ketika Anda sedang susah.
Tetapi lama-lama asyik juga. Saya setidaknya sudah 48 bulan beradaptasi. Kalau kucing, sudah jadi kucing dewasa. Sudah bisa mencakar tetapi lebih baik fokus mencari makan. Itulah mengapa saya sudah jarang mau diajak nongkrong di tempat yang pengunjungnya terlalu banyak bahas mandat. Lebih baik fokus menghasilkan uang dengan spesialisasi yang Tuhan titipkan. Biar kalau weekend bisa berkunjung ke kota orang. Makan apa saja, yang penting topping-nya mozarella.
_
Penulis:
Muhammad Fachrul Salam S.Kom., M.M., Dosen Bisnis Digital Kalla Institute