Electronic Commerce (EC) merupakan proses pembelian, penjualan, transfer, pertukaran produk, layanan, maupun informasi melalui jaringan komputer, yang pada umumnya menggunakan internet dan intranet. E-Business atau bisnis elektronik, merujuk pada definisi e-commerce yang lebih luas, tidak hanya pembelian dan penjualan barang serta jasa, tetapi juga pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning, dan transaksi elektronik dalam perusahaan. E-commerce merupakan bagian dari e-business yang merupakan sebuah terobosan untuk melakukan penjualan, komunikasi, dan edukasi dalam jaringan.
EC pada generasi pertama melibatkan e-service, trading, dan kolaborasi sponsor perusahaan. Namun, terjadi pergeseran menuju generasi kedua dari electronic commerce yang dikenal e-commerce 2.0, yang terdiri dari Web 2.0 tools, social network, virtual worlds dan hasil dari komputasi sosial.
EC berperan sangat penting dalam meningkatkan inovasi dan strategi perusahaan sehingga untuk berkompetisi di pasar yang luas dan kompleks. Peran tersebut membantu perusahaan untuk bertahan ditengah perubahan dan ketidakpastian lingkungan bisnis yang memberikan tekanan melalui pasar, sosial dan teknologi. Pemanfaatan electronic commerce pada organisasi dapat dilihat dari aktivitas perusahaan, seperti payroll, dan dapat mengendalikan pada supply chain.
Salah satu karakteristik utama dari EC adalah memfasilitasi pembentukan model bisnis baru. Model bisnis menggambarkan bagaimana cara bisnis dilakukan untuk menghasilkan pendapatan dan menciptakan nilai. Model bisnis yang pertama adalah revenue model, berfokus pada bagaimana perusahaan, proyek EC, menghasilkan pendapatan. Model kedua adalah value proposition, berfokus pada pentingnya memberikan nilai yang merupakan bagian dari perencanaan pemasaran terhadap produk dan layanan atau dengan kata lain, menggambarkan total manfaat bagi pelanggan.
Adapun manfaat EC yang diberikan kepada perusahaan ialah cost reduction, jangkauan yang lebih luas, memberikan pemecahan masalah, perbaikan supply chain, keterbukaan bisnis, efisiensi. Sedangkan manfaat untuk konsumen dapat dilihat dari ubiquity, ketersediaan produk dan layanan yang lebih besar, adanya penyesuaian produk dan layanan, lebih murah, ketersediaan informasi. Kelebihan yang ditawarkan dari hadirnya EC tidak terbatas pada keterbasan yang dimilikinya, yang secara umum dapat dilihat dari adanya resistensi terhadap teknologi, kesulitan pengimplementasian, perlunya perhatian terhadap keamanan, biaya yang lebih besar dan sebagainya.
–
Penulis:
Khaerunnisa Nur Fatimah Syahnur, S.E., M.Sc., Dosen Manajemen Retail Kalla Institute