Kalla Institute

JALANAN MAROS YANG SECARA “AJAIB” MULUS LAGI.

Sudah merupakan rahasia umum jika banyak masyarakat Maros, Makassar dan pangkep yang mengeluhkan jalanan di Maros yang berlubang di sepanjang jalan porosnya. Hal ini selain dapat mengganggu kelancaran lalu lintas, juga beresiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas, dibuktikan dengan beberapa kejadian yang telah terjadi akhir-akhir ini. Ada anggapan bahwa pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ataupun pemerintah Kabupaten Maros cenderung abai akan hal ini kecuali jika sudah viral dan menimbulkan kasus kecelakaan yang berulang.

Namun pada tanggal dua puluh sembilan Maret 2023, jalanan poros di Kabupaten Maros secara ajaib menjadi mulus meskipun kualitas aspalnya mungkin akan bertahan paling lama hingga enam bulan. usut punya usut, hal itu dilakukan dalam rangka peresmian stasiun kereta api di Kabupaten Maros oleh presiden ketujuh Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo pada hari rabu kemarin (29 Maret 2023). Hal inilah yang membuat jalan poros di Kabupaten Maros yang selama ini dikeluhkan karena lubang-lubangnya seketika menjadi mulus lagi. Kata warganet, “datang presiden baru mau diperbaiki jalan”, ujarnya.

Kegiatan “perbaikan” yang cenderung dilakukan jika orang yang memiliki privilege atau jika menjadi viral merupakan indikasi lambatnya penanganan yang dilakukan oleh aparatur negara pada umumnya. Hal ini bukanlah pertama kalinya pemerintah, maupun penegak hukum baik di lingkup nasional maupun daerah, pada awal tahun 2022, Keluarga Dino Patti Djalal (Mantan Diplomat dan Wamenlu), melaporkan kasus yang menimpa dirinya dan keluarganya akibat mafia tanah. Hal ini cukup cepat direspon oleh pihak kepolisian dan langsung masuk dalam berita nasional padahal kasus mafia tanah ini sudah cukup banyak menimpa masyarakat dan respon dari pihak aparat cenderung lambat. Makanya tidak salah jika jargon “tunggu viral dulu baru ditindaklanjuti” tidaklah salah sama halnya dengan “yang punya privilese yang lebih ditanggapi”.

Sebenarnya tidak ada yang salah dari privilege seorang Presiden Republik Indonesia karena memang ada beberapa privilege yang memang seharusnya diberikan kepada beliau. Namun yang disayangkan adalah tindakan pemerintah daerah yang baru bertindak jika ada orang penting yang datang, sekian.

 

_

Penulis:

Saifullah Waspada, S.E., MBA., Dosen Manajemen Retail Kalla Institute

Share Berita:

Pengumuman:

Kalender Event:

Berita & Artikel: