Kalla Institute

DYSTOPIA: BUDAYA INOVASI VS BUDAYA PERUSAHAAN III

Dalam membangun budaya inovasi dalam suatu perusahaan, menurut banyak pakar inovasi, ada 1 perilaku yang menjadi elemen kunci dalam kesuksesannya. Tanpa 1 perilaku ini, meskipun dibangun perilaku lain, budaya inovasi kemungkinan besar tidak akan berjalan dengan maksimal. Adapun perilaku yang dimaksud adalah physicological safety atau keamanan psikologis.

Keamanan psikologis mengacu pada persepsi individu yang merasa aman dan nyaman di dalam kelompok atau tim, di mana mereka dapat mengambil risiko, berbagi ide, dan menjadi rentan tanpa rasa takut akan konsekuensi negatif atau penilaian. Keamanan psikologis adalah bahan dasar bagi tim dan organisasi yang berkinerja tinggi. Ketika individu merasa aman secara psikologis, mereka lebih cenderung terlibat dalam komunikasi terbuka dan jujur, memberikan kontribusi dari perspektif mereka sendiri, dan menantang status quo. Rasa aman ini memungkinkan pemecahan masalah kreatif, eksplorasi ide-ide baru, dan kemampuan untuk belajar dari kesalahan.

Salah satu elemen kunci dari keamanan psikologis adalah kepercayaan. Ketika anggota tim saling mempercayai satu sama lain dan juga pemimpin mereka, mereka merasa aman untuk mengekspresikan pikiran dan pendapat mereka. Kepercayaan dibangun melalui dukungan yang konsisten, pendengaran aktif, dan menunjukkan penghargaan terhadap pandangan yang beragam. Pemimpin memiliki peran penting dalam memupuk kepercayaan dengan menciptakan budaya inklusif yang menghargai dan mengapresiasi kontribusi individu.

Aspek lain dari keamanan psikologis adalah ketiadaan rasa takut akan konsekuensi negatif. Kesalahan dan kegagalan adalah hal yang tak terhindarkan dalam setiap usaha, tetapi dalam lingkungan yang aman secara psikologis, hal tersebut dilihat sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar. Ketika individu tidak takut dihukum karena kesalahan mereka, mereka lebih cenderung mengakui kesalahan tersebut, mencari bantuan, dan bekerja secara kolaboratif untuk menemukan solusi. Keterbukaan dan kemauan untuk belajar dari kegagalan menciptakan budaya perbaikan berkelanjutan dan inovasi.

Keamanan psikologis juga mendorong rasa memiliki dan penerimaan. Ketika individu merasa inklusif dan dihargai untuk siapa mereka, terlepas dari latar belakang atau ide-ide mereka, mereka lebih cenderung terlibat sepenuh hati dalam pekerjaan mereka. Mereka merasa diberdayakan untuk memberikan pandangan mereka yang unik, yang dapat mengarah pada kreativitas dan pemecahan masalah yang lebih besar.

 

_

Penulis:

Mardiatul Jannah, S.Pd., M.M., Dosen Kewirausahaan Kalla Institute

Share Berita:

Pengumuman:

Kalender Event:

Berita & Artikel: