Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB Kalla mengadakan “Workshop Pengajaran dan Penulisan Kasus Bisnis,” pada Jumat-Minggu (28-30 Januari) 2022. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut diikuti oleh dosen ITB Kalla, Praktisi Kalla Group, dan guru Sekolah Islam Athirah dengan bimbingan langsung oleh Prof. Dr. Dermawan Wibisono, M.Eng yang juga merupakan Guru Besar SBM ITB dan Penulis Active Learning with Case Method.
Pembelajaran yang berbasis kasus sendiri lahir dari banyaknya kritik yang diberikan kepada pendidikan bisnis yang ada di Indonesia karena pembelajaran manajemen yang ada kebanyakan merupakan pengetahuan teori dan kurang memberikan dampak yang berarti.
Dalam sambutannya, Rektor ITB Kalla, Syamril S.T.,M.Pd mengatakan, “Selama ini, pengajaran di kelas lebih banyak menggunakan studi kasus dari negara lain, kita masih kekurangan studi kasus dalam negeri. Semoga dengan adanya workshop ini, kita mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas studi kasus utamanya dari Kalla Group agar dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dermawan yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dalam case writing workshop. Jadi, kita akan lebih produktif, tidak hanya pada research paper, tetapi juga pada case paper,” tutupnya.
Dermawan Wibisono, pemateri yang juga dinobatkan sebagai Scientist Berpengaruh di Indonesia tersebut mengapresiasi semangat ITB Kalla merancang buku kasus sendiri. Baginya, menulis kasus memberikan dampak besar bagi pengajaran dan pembelajaran.
“Kasus pengajaran yang telah teruji pasti akan memfasilitasi diskusi kelas semakin efektif karena skenario yang lebih relevan. Selain itu, studi kasus memberikan kesempatan untuk terlibat dalam komunitas dan kompetisi penulisan kasus di seluruh dunia.” Ungkapnya
Peserta sangat antusias terhadap materi yang disampaikan oleh fasilitator terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan kepada fasilitator.
Pada acara hari pertama dimulai dengan pengisian pretest yang diberikan oleh LPPM, kemudian dilanjutkan pemaparan materi mengenai konsep pembelajaran berbasis kasus dan diskusi interaktif hingga jam istirahat. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi workshop penulisan kasus, dimana peserta memperhatikan step by step penulisan kasus oleh fasilitator.
Acara berlangsung selama tiga hari dengan rincian agenda acara hari pertama (28 Januari 2022) merupakan pemaparan materi dan workshop penulisan kasus, hari kedua dan ketiga (29-30 Januari 2022) merupakan latihan mandiri penulisan dan pengumpulan kasus.
Acara ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi kepada dosen pada khususnya dalam mengembangkan pembelajaran berbasis kasus di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga output pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Pembelajaran yang berbasis kasus sendiri lahir dari banyaknya kritik yang diberikan kepada pendidikan bisnis yang ada di Indonesia karena pembelajaran manajemen yang ada kebanyakan merupakan pengetahuan teori dan kurang memberikan dampak yang berarti.
Dalam sambutannya, Rektor ITB Kalla, Syamril S.T.,M.Pd mengatakan, “Selama ini, pengajaran di kelas lebih banyak menggunakan studi kasus dari negara lain, kita masih kekurangan studi kasus dalam negeri. Semoga dengan adanya workshop ini, kita mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas studi kasus utamanya dari Kalla Group agar dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dermawan yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dalam case writing workshop. Jadi, kita akan lebih produktif, tidak hanya pada research paper, tetapi juga pada case paper,” tutupnya.
Dermawan Wibisono, pemateri yang juga dinobatkan sebagai Scientist Berpengaruh di Indonesia tersebut mengapresiasi semangat ITB Kalla merancang buku kasus sendiri. Baginya, menulis kasus memberikan dampak besar bagi pengajaran dan pembelajaran.
“Kasus pengajaran yang telah teruji pasti akan memfasilitasi diskusi kelas semakin efektif karena skenario yang lebih relevan. Selain itu, studi kasus memberikan kesempatan untuk terlibat dalam komunitas dan kompetisi penulisan kasus di seluruh dunia.” Ungkapnya
Peserta sangat antusias terhadap materi yang disampaikan oleh fasilitator terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan kepada fasilitator.
Pada acara hari pertama dimulai dengan pengisian pretest yang diberikan oleh LPPM, kemudian dilanjutkan pemaparan materi mengenai konsep pembelajaran berbasis kasus dan diskusi interaktif hingga jam istirahat. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi workshop penulisan kasus, dimana peserta memperhatikan step by step penulisan kasus oleh fasilitator.
Acara berlangsung selama tiga hari dengan rincian agenda acara hari pertama (28 Januari 2022) merupakan pemaparan materi dan workshop penulisan kasus, hari kedua dan ketiga (29-30 Januari 2022) merupakan latihan mandiri penulisan dan pengumpulan kasus.
Acara ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi kepada dosen pada khususnya dalam mengembangkan pembelajaran berbasis kasus di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga output pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.