Kalla Institute

TOXIC PRODUCTIVITY

Dalam dunia yang penuh dengan kecepatan dan orientasi pada pencapaian konsep produktivitas menjadi sebuah kewajiban. Meskipun menjadi produktif itu penting untuk pertumbuhan pribadi dan dunia profesional, produktivitas juga dapat mengarah pada fenomena yang dikenal sebagai “toxic productivity” atau produktivitas berlebihan. Istilah ini merujuk pada obsesi yang tidak sehat terhadap produktivitas yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kualitas hidup. 

Toxic productivity istilah yang merujuk pada produktivitas yang tanpa henti  hingga menajdi sumber stres, kecemasan, dan kelelahan pada diri seseorang. Hal tersebut dapat terjadi menetapkan standar yang tidak realistis, menerapkan jam kerja yang berlebihan, bahkan menghubungkan harga diri dengan tingkat produktivitas, merasa tidak berharga dan tidak tenang jika tidak productive. Pola pikir seperti ini dapat menyebabkan ketidakpuasan yang terus-menerus, di mana individu tidak pernah merasa puas dengan pencapaian mereka, tidak peduli seberapa banyak yang mereka capai.

Kita dapat mengidentifikasi toxic productivity dalam beberapa bentuk perilaku dan pola pikir tertentu: Membandingkan diri sendiri dengan pencapaian orang lain sehingga menguatkan perasaan ketidakcukupan dan stress karena merasa tertinggal. Mengabaikan untuk merawat diri/ tidak melakukan self-care karena lebih memprioritaskan pekerjaan daripada perawatan diri, mengakibatkan kelelahan fisik dan mental. Perfectionism selalu berusaha untuk sempurna dalam setiap tugas yang dapat menjurumuskan pada harapan hasil yang tidak realistis dan rasa takut akan kesalahan dan kegagalan. Mengabaikan Batasan dengan tidak dapat menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga kadang tanpa disadari akan mengakibatkan burnout. Lalu, Rasa Takut terhadap Waktu Kosong/Hampa dimana seseorang merasa bersalah atau cemas ketika tidak produktif, bahkan saat waktu dimana ia bisa santai sejenak dan mengembalikan energi. Semoga kita lebih bisa mengendalikan diri dalam bekerja dan dijauhkan dari lingkungan seperti ini

Penulis:

A. Nurul Suci Amalia,S.E., MBA., Dosen Kewirausahaan Kalla Institute 

Share Berita:

Pengumuman:

Kalender Event:

Berita & Artikel: